Jumat, 20 Juli 2018

Pengalaman Interview di Infomedia Bandung

Haiii semuanya, mau cerita neeh hehe
Jadi dua hari yang lalu tepatnya hari rabu aku drop cv ke PT. Infomedia Solusi Humanika di jalan terusan buah batu, ceritanya mau mencoba peruntungan disana berhubung kuliah udah selesai meskipun belum wisuda, daripada diem di rumah kan ya mending jadi job seeker dan udah deh abis drop cv pulang lagi ke rumah, yaiya lah ke rumah masa ke rumah mantan wkwk. Satu hari setelah itu yaitu hari kamisnya pukul 17.14 jeng jeng sms yang dituggu akhirnya datang yaitu sms panggilan disuruh dateng hari jumat pukul 9.00 am untuk seleksi menjadi seorang call center, yaps karena menurut info lagi ada lowongan call center disana.
Sejujurnya itu bukan pengalaman pertama banget buat interview kerja tapi ya tetep deg degan dan exited. Tibalah pada hari jumat pagi datanglah saya seorang diri ke infomedia, sendiri banget neng :(. Tapi gapapa disana kan bisa kenalan gitu sama sesama peserta seleksi yang lain dan dapet temen baru. Oke lanjut setibanya di infomedia dikasih kartu parkir kemudian parkir motor. Setelah itu masuk ke lobby terus ngantri dan ngisi buku tamu dengan menjaminkan ktp di resepsionis dan mendapatkan id card tamu seperti dibawah ini.
Setelah itu bingung sendiri deh gimana lagi dan akhirnya nanya sama satpam, disuruh naik ke lantai 2 terus ke satpam yang ada di lantai dua. Naiklah ke lantai dua, btw di lantai dua ini sepatunya harus di buka dan disimpan di tempat penyimpanan sepatu ya gengs. Setibanya di satpam lantai dua kita disuruh ngisi semacam absensi gitu buat para peserta terus dikasih formulir satu lembar dan di suruh ke ruangan yang udah ditentuin, ruangannya di pojok kiri. Masuk ke ruangan terus ngisi formulir, harus teliti ya di bagian belakang ada yang harus diisi juga, jangan kaya saya yang ga teliti di bagian belakangnya ga di isi karena ga tau ada lagi di belakangnya hehe. Setelah isi formulir duduk deh menunggu kepastian (eciieee) sambil ngobrol-ngobrol sama peserta seleksi yang lain, kenalan gitu hehe. Setelah cukup lama menunggu akhirnya ada yang masuk ke ruangan dan nyuruh buat kumpulin cv yang dibawa dan disatuin sama formulir yang barusan. Setelah itu nunggu lagi untuk dipanggil interview sama HRD nya. Btw dingin banget ruangan buat nunggunya, ya kan temen-temen? Iyaaa wkwk
Setelah menunggu dan menunggu tibalah giliran saya dipanggil oleh ibu HRD nya bersama dua orang lainnya, perempuan juga. Grogi? Pasti, meskipun udah latihan buat interview pas di tkp jadi buyar dah semuanya. Interview hari jumat itu cuma interwiew HRD aja ga sama psikotestnya, biasanya sama psikotest katanya tapi hari itu ngga.
Di dalam ruangan kita disuruh buat memperkenalkan diri setelah itu HRD nya menjelaskan job desk dan kaya gimana kerja jadi call center itu sama gaji yang bakal kita dapetin sebagai call center. Setelah tahapan interview bersama HRD masih ada beberapa tahap lagi yaitu psikotest, wawancara user dan masa training kalo lolos di tahap sebelumnya.
  • Udah deeeh cuma segitu aja ceritanya, karena emang baru sampe tahap itu. Sekarang lagi harap harap ga cemas sih nunggu buat panggilan psikotestnya. See you di cerita selanjutnyaaa :)

Kamis, 19 Juli 2018

Globalisasi Batik

Tanggal 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional, dimana satu hari sebelumnya pada tanggal 1 Oktober telah diadakan Karnaval Batik Indonesia di Jakarta dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang menampilkan peragaan batik modern yaitu Vertikal Catwalk diatas ketinggian 80 meter oleh 10 model profesional. Ajang peragaan busana ini mengambil tema batik modern yang merupakan perpaduan kain batik dengan desain-desain yang modern. Berbagai acara ditampilkan seperti parade batik yang diikuti  oleh seribu peserta dari berbagai komunitas.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diresmikan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi yang telah menjadi bagian dari budaya indonesia sejak lama. Dalam buku “Sejarah Batik Indonesia” Dede Dedi (2009), batik (atau kata batik) berasal dari bahas Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”. Ada dua jenis batik yaitu batik tulis dan batik cap. Batik memiliki berbagi motif tergantung pada ciri khas dari setiap daerah seperti batik mega mendung, batik jepara, batik solo, batik tasik dan banyak lagi yang lainnya.

Globalisasi adalah suatu proses integrasi atau penyatuan Internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Dengan adanya globalisasi maka penyebaran kebudayaan lokal dapat menembus batas dunia. Melalui globalisasi ini batik dapat dikenal luas oleh berbagai negara di seluruh dunia, batik dapat diperkenalkan dan di promosikan di kancah Internasional melalui media massa, fashion show di luar negeri, mengikuti lomba fashion internasional, mengikuti Festival budaya Internasional dan banyak lagi cara lainnya.
Saat ini batik bukan hanya terkenal di Indonesia namun batik sudah sangat meluas dan dikenal hingga ke mancanegara. Batik bukan pakaian tradisional yang kuno lagi, kini batik sudah banyak dipadu padankan dengan desain-desain modern kekinian. Bahkan batik banyak diminati oleh turis asing mancanegara. Batik saat ini telah menembus pasar Internasional, permintaan akan batik semakin meningkat dari berbagai macam negara seperti Jepang, Australia, Rumania dan negara-negara lainnya. Desainer Indonesia pun kini banyak yang memamerkan karyanya di kanca Internasional yang bertemakan Batik Modern yaitu perpaduan kain batik dengan desain kekinian. Bahkan saat ini batik tidak hanya digunakan untuk membuat pakaian, banyak kreasi lain dari batik seperti dompet, sepatu, tas dan aksesoris.
Seperti yang dilansir di fitline.com (11/08/17) ada 10 batik Indonesia yang sangat populer dan mendunia yaitu motif sogan yang sangat identik dengan Keraton Jawa, motif batik tujuh rupa  dari Pekalongan yang sangat kental dengan nuansa alam, motif mega mendung dari Cirebon, motif gentongan dari Madura, motif batik keraton dari Yogyakarta, motif simbut dari Banten, motif kawungan dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, motif parang, motif priyangan dari Tasikmalaya dan motif pring sedapur dari Magetan. Selain itu juga ada batik karya desainer Indonesia yang ditampilkan di ajang Internasional seperti Wonderful Batik Fashion Show yang diadakan di Shanghai pada Mei 2017.
Batik merupakan warisan budaya lokal yang perlu untuk dilestarikan agar tidak terkikis oleh hadirnya budaya westernisasi atau pengadopsian budaya asing. Bahkan kementrian pariwisata sedang gencar-gencarnya mencanangkan brading wonderful atau Pesona Indonesia ke seluruh dunia, salah satunya yaitu memperkenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya harus tahu dan mengenal apa itu batik, bagaimana sejarahnya dan apa saja jenis-jenis batik, agar kita dapat terus melestarikan batik baik itu  secara nasional maupun global. Karena itu merupakan wujud kecintaan dan wujud bela negara kita sebagai warga negara Indonesia yang tinggal dan hidup di negeri ini.

Dengan menggunakan dan melestarikan batik maka secara tidak langsung kita telah melakukan suatu komunikasi. Tidak salah jika ada pendapat “we can not not communicate” yang artinya kita tidak dapat tidak berkomunikasi. Karena dengan mengenakan batik kita telah melakukan suatu komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi nonverbal dalam bentuk artifak, yaitu proses komunikasi nonverbal yang menonjolkan perangkat yang dapat merangsang efektifitas komunikasi seperti pakaian, parfum, lipstik, sepatu, hak tinggi, mobil mewah. Biasanya digunakan untuk menambah keindahan penampilan maupun sebaliknya. Melalui pakaian (batik) kita dapat melakukan komunikasi yang efektif, disini batik sebagai artifak dalam hal mengenalkan budaya secara nonverbal dalam komunikasi serta menambah keidahan kita saat berkomunikasi dengan warga asing sebagai lambang budaya khas Indonesia.
Karena batik sudah menjadi karya seni yang mendunia maka tidak ada alasan lagi untuk kita tidak menggunakan, tidak melestarikan atau bahkan tidak mengenal batik. Seharusnya kita bangga memiliki batik sebagai warisan budaya nasional karena batik sekarang sudah dikenal dan diminati di berbagai negara. Kita tidak boleh kalah dengan warga asing yang menyukai seni batik malah kita yang seharusnya lebih menyukai karya seni budaya asli Indonesia ini. Menjunjung tinggi budaya lokal di mancanegara dan membawa nama baik Indonesia melalui globalisasi batik adalah tugas kita sebagai warga negara Indonesia. Semoga batik tetap eksis sampai kapanpun, dapat bersaing dengan budaya tren masa kini dan semakin banyak diminati oleh warga negara lokal maupun internasional di era milenial saat ini.